Cerita horor bukit pelangi

1.2.3…. teeetttt cerita di mulai

Jumat Malam Sabtu,Gerimis kinyis kinyis, sambil nge-gas tipis tipis,niat hati mau ambil jalan alternatif ke puncak, berubah drastis stuck saat melintasi kembali lokasi ini, nggak ada niatan untuk belok ke kiri saat di Jl.Raya Bogor memasuki Bukit Sentul, memotong lewat kolong jalan tol.

sambil jalan perlahan,melihat kanan kiri karena sudah gelap,tapi masih banyak warung kecil yg buka,headset di kuping mendengar 4 kali bunyi burung hantu, padahal musik Rock N Roll mp3 di hp sudah paling kenceng, entah kenapa saat akan memasuki komplek yg menuju bukit pelangi saya berhenti sebentar di dekat pos satpam, sambil membakar rokok dan menunggu kendaraan yg melintasi satu arah dengan saya,tapi hampir 15 menit cuma ada suara jangkrik, dan rokok pun hampir habis 1 batang saya hisap.

dengan gaya ngocol (sok sok an berani) nyalain motor sambil bakar rokok lagi, suara burung hantu terdengar lagi kali ini di iringi suara anak ayam, kata orang dulu sih kalo denger kayak ginian malam hari, pertanda ada sesuatu yang nggak beres, yg nggak bisa di jelasin secara ilmiah,tanpa ba bi bu, tancap gas melintasi jalan ini seorang diri,sumpah gelap banget, perasaan makin nggak karuan karena tiba tiba ada Kilat menyambar di langit.

Coba lihat foto di atas (suasana mau pagi,siang,sore apa lagi malam hari) tetep sama ada hawa merinding saat melintasi, kecepatan saya tambah sembari memencet klakson motor untuk mengusir rasa takut,dan gerimis tidak kunjung berhenti, kira kira sudah jarak 100 meter dari pos,perjalanan sedikit menurun dan di depan ada belokan putaran yg mengarah ke bekas gedung tak terpakai di sebelah kiri,dan perumahan yg kosong di sebelah kanan, badan saya tiba tiba terasa berat di bagian pundak kiri.

Motor seperti ingin belok ke kiri tapi saya paksakan ke kanan karena tiba tiba stang motor seperti tak mau berkompromi, berdebar-debar jantung karena rasa takut, dan lampu motor aneh nya bertambah seperti semakin terang menyoroti bagian kiri, gas motor pun saya tambahkan, untuk melaju cepat agar segera melewati lokasi ini, lampu motor menyoroti sebuah kain putih tergeletak di sisi kiri jalan berjarak 5 meter, saya tidak berfikir bahwa yg di sorot itu sesuatu yang berbahaya,karena hanya sebuah kain.

Semakin dekat saya soroti ternyata benar itu hanya sebuah kain putih biasa,tapi saat jarak sejengkal dari motor, kain tersebut melesat cepat ke depan, bergerak zig zag melintasi jalan berlawanan, kepala dan mata saya kembali seperti di paksa untuk menyaksikan sosok kain terbang tersebut, saya belok kan motor ke kanan dan berbelok ke kiri turunan jalan mengarah ke Danau buatan, kain tersebut kembali terbang di depan motor saya lebih cepat terbang menukik ke arah turunan jalan,dan berhenti di sisi jalan dengan posisi berdiri.

Saya masih menyoroti dengan lampu motor untuk memastikan yg saya lihat, saat sampai di dekat tepi danau buatan kain tersebut melayang layang, dan kali ini berbentuk sosok perempuan berambut acak acakan, kain nya menggantung di atas aspal, posisi muka nya tertunduk dan terbang landai ke atas ke bawah dengan perlahan, Lengan saya seperti lemas tidak bisa meng-gas motor,mau tidak mau saya melewati kain yang ternyata wujud Sosok Kuntilanak yg sangat menyeramkan.

Dengan jantung berdebar-debar dengan guyuran gerimis malam, saya paksakan hati dengan membaca doa apapun saat melewati sosok Kuntilanak tersebut, akhirnya saya melewati dengan rasa hati ingin nangis tapi tidak bisa, lampu motor kembali menyoroti jalan di depan, leher saya kembali berat di sisi kiri, saya tetap tancap gas sekuat tenaga, sekitar 5-7 meter saya melewati, mata ini melihat spion motor kiri,ternyata ada perempuan duduk tepat di belakang punggung saya dgn kepala bersandar di kiri pundak saya.

Motor seperti tidak ada tenaga, padahal gas sudah poll poll an saya hentak, mata saya alihkan ke depan jalan,tapi hampir saja saya menabrak pembatas jalan di tengah karena ada cahaya menyoroti mata saya secara tiba-tiba, saya rem mendadak dan hampir terjatuh, tiba tiba cahaya tersebut berhenti di kanan jalan, saya di panggil panggil oleh seseorang “Kang Kang” jawab suara tersebut, saya menutup mata saya karena ketakutan, sesaat kemudian sebuah tangan menyentuh pundak kanan Saya dan berkata “Kang Aya Naon ” jawab nya.

Saya buka mata secara perlahan,karena masih di desa rasa takut, ternyata yg menyolek saya seorang anak ABG setempat dengan 2 motor berboncengan, saya di papah ke pinggir jalan,karena saya nggak bisa ngomong apa apa lagi,saya cuma nunjukin ke arah belakang (Danau buatan) , akhir nya saya di bonceng oleh ABG tersebut sampai warung bambu di Bukit Pelangi tempat Warung Nongkrong anak anak Muda,dan Motor saya pun di bawa Oleh ABG tersebut, saya di beri air untuk menenangkan, dan saya cerita kan kronologis kenapa saya sangat ketakutan. Mereka menemani saya sampai matahari terbit di pagi ini, saya baru bisa istirahat menjelang Shubuh,sungguh sekali lagi, jangan pernah sendirian melintasi jalan ini pada malam hari, kalo ada yang punya nyali besar, silahkan buktikan sendiri.